Posted on

Psikolog klinis sebut penyebab seseorang terkena “post holiday blues”

Psikolog klinis sebut penyebab seseorang terkena “post holiday blues”

Setelah berlibur dan menikmati waktu yang menyenangkan selama beberapa waktu, banyak orang merasa sedih dan kehilangan semangat ketika kembali ke rutinitas sehari-hari. Hal ini dikenal sebagai “post holiday blues” atau kesedihan pasca liburan. Menurut psikolog klinis, ada beberapa penyebab yang dapat menyebabkan seseorang terkena kondisi ini.

Pertama, perubahan yang drastis dalam rutinitas sehari-hari dapat mempengaruhi suasana hati seseorang. Selama liburan, seseorang mungkin terbiasa dengan kebebasan dan kesenangan yang tidak biasa di alam sehari-hari mereka. Namun, ketika mereka kembali ke rutinitas yang biasa, mereka mungkin merasa terkekang dan merasa sulit untuk menyesuaikan diri.

Kedua, tekanan sosial dan pekerjaan yang meningkat setelah liburan juga dapat menyebabkan seseorang merasa tertekan dan sedih. Setelah berlibur, banyak orang harus menghadapi tumpukan pekerjaan yang menunggu mereka di kantor, serta tuntutan sosial yang meningkat setelah absen untuk beberapa waktu. Hal ini dapat menyebabkan stres dan kecemasan yang dapat mempengaruhi suasana hati seseorang.

Ketiga, perasaan kecewa atau tidak puas dengan liburan yang baru saja berakhir juga dapat menyebabkan seseorang terkena “post holiday blues”. Beberapa orang mungkin memiliki harapan yang terlalu tinggi untuk liburan mereka dan ketika kembali ke realitas, mereka merasa kecewa karena tidak semua ekspektasi mereka terpenuhi.

Untuk mengatasi “post holiday blues”, psikolog klinis merekomendasikan beberapa langkah yang dapat dilakukan. Pertama, penting untuk merencanakan waktu untuk diri sendiri dan melakukan aktivitas yang menyenangkan setelah liburan. Ini dapat membantu seseorang untuk mengalihkan perhatian dari perasaan sedih dan kehilangan semangat.

Kedua, penting untuk berbicara dengan orang-orang terdekat dan berbagi perasaan dan pikiran yang sedang dirasakan. Berbagi perasaan dapat membantu seseorang untuk merasa didengar dan didukung, serta mendapatkan perspektif baru tentang situasi mereka.

Terakhir, penting untuk menjaga kesehatan fisik dan emosional selama periode pasca liburan. Makan dengan sehat, tidur yang cukup, dan berolahraga secara teratur dapat membantu seseorang untuk merasa lebih baik secara keseluruhan dan mengurangi risiko terkena “post holiday blues”.

Dengan memahami penyebab dan cara mengatasi “post holiday blues”, seseorang dapat menghadapi masa transisi dari liburan kembali ke rutinitas sehari-hari dengan lebih baik dan lebih positif. Dengan dukungan dari psikolog klinis dan orang-orang terdekat, seseorang dapat mengatasi perasaan sedih dan kehilangan semangat dan kembali merasa bahagia dan produktif.