Posted on

Pokemon pakai batik, Wamen Ekraf: Beri nilai ekonomi dan tukar budaya

Pokemon adalah salah satu franchise terbesar di dunia, dengan jutaan penggemar dari berbagai belahan dunia. Sejak pertama kali diluncurkan pada tahun 1996, Pokemon telah menjadi ikon budaya populer yang tak terbadingkan. Namun, kali ini Pokemon telah mengambil langkah yang unik dengan menggunakan motif batik dalam desain karakternya.

Pada bulan Oktober 2021, Pokemon Company International merilis koleksi terbaru Pokemon yang menggunakan motif batik sebagai inspirasi desainnya. Koleksi ini terdiri dari beberapa karakter Pokemon yang diubah menjadi versi batik, seperti Pikachu, Charmander, dan Bulbasaur. Desain batik yang dipilih berasal dari beberapa daerah di Indonesia, seperti Solo, Yogyakarta, dan Pekalongan.

Langkah ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat Indonesia, yang merasa bangga melihat budaya Indonesia diakui secara internasional. Wamen Ekraf, Wishnutama Kusubandio, turut memberikan apresiasi atas kolaborasi antara Pokemon dan batik. Menurutnya, inisiatif ini tidak hanya memberikan nilai ekonomi bagi para perajin batik di Indonesia, tetapi juga memperkuat pertukaran budaya antara Indonesia dan dunia.

Desain batik yang diaplikasikan pada karakter Pokemon juga menjadi penyemangat bagi para perajin batik di Indonesia. Mereka merasa dihargai dan diakui atas karya seni tradisional mereka yang telah turun-temurun. Selain itu, kolaborasi ini juga membuka peluang baru bagi para perajin batik untuk mengembangkan bisnis mereka secara global.

Kehadiran Pokemon dengan motif batik ini juga memberikan inspirasi kepada generasi muda Indonesia untuk tetap melestarikan budaya tradisional mereka. Dengan melihat bagaimana budaya Indonesia diapresiasi di kancah internasional, diharapkan generasi muda akan semakin mencintai dan melestarikan warisan budaya nenek moyang mereka.

Kolaborasi antara Pokemon dan batik ini merupakan contoh nyata bagaimana budaya dan ekonomi dapat saling menguntungkan. Dengan memadukan budaya tradisional dengan tren global, kita dapat memperkaya nilai-nilai lokal dan memperluas pasar untuk produk-produk budaya kita. Semoga kolaborasi seperti ini terus terjadi di masa depan, untuk memperkuat hubungan antara Indonesia dan dunia serta melestarikan kekayaan budaya bangsa.