Posted on

Konsumsi ganja berpotensi gandakan risiko episode psikotik pada remaja

Konsumsi ganja atau marijuana telah menjadi perdebatan yang hangat di kalangan masyarakat Indonesia. Banyak yang berpendapat bahwa ganja memiliki manfaat medis yang signifikan, namun di sisi lain, konsumsi ganja juga memiliki dampak negatif yang tidak boleh diabaikan.

Salah satu dampak negatif yang seringkali terjadi akibat konsumsi ganja adalah risiko episode psikotik. Psikosis adalah gangguan mental yang ditandai dengan hilangnya kontak dengan realitas, seperti halusinasi, delusi, dan gangguan pikiran. Penelitian telah menunjukkan bahwa konsumsi ganja pada usia remaja dapat meningkatkan risiko terjadinya episode psikotik.

Studi yang dilakukan oleh para ahli kesehatan mental menunjukkan bahwa remaja yang mengonsumsi ganja memiliki dua kali lipat risiko mengalami episode psikotik dibandingkan dengan remaja yang tidak mengonsumsi ganja. Hal ini disebabkan oleh kandungan zat aktif dalam ganja, yaitu THC (Tetrahydrocannabinol), yang dapat mempengaruhi fungsi otak dan menyebabkan gangguan pada proses berpikir dan persepsi.

Risiko episode psikotik ini dapat berdampak pada kesehatan mental dan kesejahteraan remaja. Mereka yang mengalami episode psikotik biasanya mengalami kesulitan dalam berinteraksi sosial, belajar, dan mengontrol emosi. Selain itu, episode psikotik juga dapat meningkatkan risiko terjadinya depresi, kecemasan, dan bahkan perilaku agresif.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya konsumsi ganja pada remaja. Orangtua dan pendidik perlu memberikan pemahaman yang jelas kepada remaja mengenai risiko yang ditimbulkan oleh ganja, serta melakukan sosialisasi tentang bahaya konsumsi ganja sejak dini.

Selain itu, pemerintah juga perlu melakukan langkah-langkah preventif untuk mengurangi konsumsi ganja pada remaja, seperti kampanye anti-narkoba, pengawasan ketat terhadap peredaran ganja, dan memberikan edukasi tentang bahaya narkoba kepada masyarakat.

Dengan meningkatkan kesadaran akan bahaya konsumsi ganja pada remaja, diharapkan dapat mengurangi risiko terjadinya episode psikotik dan menjaga kesehatan mental serta kesejahteraan remaja di Indonesia. Kesehatan mental remaja merupakan aset berharga bagi masa depan bangsa, oleh karena itu, perlindungan terhadap kesehatan mental remaja harus menjadi prioritas utama bagi semua pihak.