Posted on

Banyak pasien atrial fibrilasi Indonesia masih di usia produktif 

Atrium fibrilasi adalah gangguan irama jantung yang sering terjadi pada orang dewasa. Namun, tidak jarang juga pasien atrial fibrilasi di Indonesia masih berusia produktif. Hal ini tentu menjadi perhatian serius bagi masyarakat dan tenaga medis, mengingat kondisi ini dapat berdampak pada kualitas hidup dan produktivitas pasien.

Atrial fibrilasi terjadi ketika denyut jantung tidak teratur dan berdetak dengan cepat. Hal ini dapat menyebabkan gejala seperti detak jantung yang tidak teratur, sesak napas, nyeri dada, kelelahan, dan pusing. Ketika tidak ditangani dengan baik, kondisi ini dapat meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, dan komplikasi lainnya.

Meskipun biasanya terjadi pada orang yang lebih tua, tidak sedikit pasien atrial fibrilasi di Indonesia yang masih berusia produktif, yaitu antara usia 18-50 tahun. Hal ini bisa disebabkan oleh faktor genetik, gaya hidup yang tidak sehat, stres, dan kondisi kesehatan lainnya. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat Indonesia, terutama yang berusia produktif, untuk menjaga kesehatan jantung dengan pola makan sehat, olahraga teratur, dan mengelola stres dengan baik.

Selain itu, para pasien atrial fibrilasi juga perlu mendapatkan pengobatan yang tepat dan teratur dari tenaga medis. Pengobatan atrial fibrilasi biasanya melibatkan penggunaan obat-obatan, prosedur medis seperti kardioversi atau abalasi, dan perubahan gaya hidup. Adanya kerjasama antara pasien, keluarga, dan tenaga medis sangat penting untuk mengelola kondisi ini dengan baik.

Dengan demikian, kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan jantung dan mengelola kondisi atrial fibrilasi harus terus ditingkatkan di masyarakat Indonesia, terutama bagi mereka yang masih berusia produktif. Dengan pola hidup sehat dan pengobatan yang tepat, diharapkan pasien atrial fibrilasi dapat tetap menjalani kehidupan yang berkualitas dan produktif.