Studi baru tunjukkan kaitan konstipasi dengan risiko penyakit jantung
Penelitian baru-baru ini telah menunjukkan bahwa konstipasi atau sembelit dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit jantung. Studi ini dilakukan oleh para peneliti di Universitas California, San Francisco dan hasilnya dipublikasikan dalam jurnal JAMA Internal Medicine.
Konstipasi adalah kondisi di mana seseorang mengalami kesulitan dalam buang air besar atau tidak dapat buang air besar secara teratur. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh pola makan yang tidak sehat, kurangnya konsumsi serat, kurangnya aktivitas fisik, dan kebiasaan menahan untuk buang air besar.
Dalam penelitian ini, para peneliti menganalisis data dari lebih dari 70.000 orang yang mengikuti studi kesehatan selama lebih dari 30 tahun. Mereka menemukan bahwa orang yang mengalami konstipasi memiliki risiko 13% lebih tinggi terkena penyakit jantung dibandingkan dengan orang yang tidak mengalami konstipasi.
Menurut para peneliti, konstipasi dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah, peradangan, dan ketidakseimbangan hormon, yang semuanya dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menjaga kesehatan pencernaan kita dengan mengonsumsi makanan tinggi serat, minum cukup air, dan berolahraga secara teratur.
Meskipun hasil studi ini menunjukkan hubungan antara konstipasi dan risiko penyakit jantung, para peneliti menekankan bahwa masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan hubungan sebab akibat antara kedua kondisi ini. Namun, hasil ini menjadi peringatan bagi kita semua untuk lebih memperhatikan kesehatan pencernaan kita agar dapat mencegah risiko penyakit jantung.