Posted on

Puo Nu Futa, situs budaya tersembunyi di Kaledupa, Wakatobi

Pulau Kaledupa yang terletak di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, ternyata menyimpan sebuah situs budaya yang tersembunyi dan jarang diketahui oleh wisatawan. Situs tersebut bernama Puo Nu Futa, yang merupakan situs sejarah dan budaya yang kaya akan cerita dan nilai-nilai warisan leluhur.

Puo Nu Futa adalah tempat suci yang dipercaya sebagai tempat pemujaan nenek moyang suku Bajau yang tinggal di Kaledupa. Situs ini terletak di tepi pantai, dikelilingi oleh pepohonan dan bebatuan yang menambah suasana mistisnya. Di situs ini terdapat berbagai struktur batu yang diyakini sebagai peninggalan dari masa lalu, seperti batu altar dan batu-batu yang disusun secara khusus.

Menurut kepercayaan masyarakat setempat, Puo Nu Futa adalah tempat yang harus dijaga dan dihormati, karena di situs ini terdapat energi spiritual yang kuat. Para pemeluk agama Islam yang mayoritas di Pulau Kaledupa pun turut menghormati dan menjaga situs ini sebagai bagian dari keberagaman budaya di daerah tersebut.

Selain sebagai tempat pemujaan, Puo Nu Futa juga menjadi tempat untuk melakukan upacara adat dan ritual keagamaan. Para pemuka adat dan orang tua di suku Bajau sering kali melakukan upacara di situs ini untuk memohon keselamatan dan keberkahan bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.

Sayangnya, Puo Nu Futa masih minim perhatian dari pemerintah dan wisatawan. Situs ini belum terdaftar sebagai objek wisata resmi, sehingga akses dan fasilitas di sekitar situs masih belum memadai. Namun, hal ini sebenarnya menjadi keuntungan bagi situs ini agar tetap terjaga keasliannya dan tidak terpengaruh oleh komersialisasi.

Bagi Anda yang tertarik untuk mengunjungi tempat-tempat bersejarah dan berbudaya yang tersembunyi, Puo Nu Futa adalah pilihan yang tepat. Selain menikmati keindahan alam Pulau Kaledupa, Anda juga akan diajak untuk merasakan atmosfer spiritual yang kuat di situs ini. Jangan lupa untuk mematuhi aturan dan menghormati keberadaan situs ini sebagai wujud penghargaan terhadap warisan budaya nenek moyang kita.