
Ahli ungkap persoalan gizi kerap mengintai pasien pascastroke
Stroke merupakan salah satu penyakit yang sering menimpa banyak orang di Indonesia. Setelah mengalami serangan stroke, pasien biasanya membutuhkan perawatan dan pemulihan yang intensif. Namun, selain menghadapi masalah kesehatan fisik, pasien pascastroke juga sering mengalami masalah gizi yang sering diabaikan.
Menurut ahli gizi, pasien pascastroke rentan mengalami masalah gizi karena berbagai faktor. Salah satunya adalah gangguan kemampuan menelan, yang dapat menyebabkan kesulitan dalam mengonsumsi makanan dan minuman. Hal ini dapat mengakibatkan kekurangan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk pemulihan.
Selain itu, pasien pascastroke juga sering mengalami gangguan pencernaan, seperti sembelit atau diare, yang dapat mempengaruhi penyerapan nutrisi dalam tubuh. Gangguan mobilitas atau gerakan tubuh yang terbatas juga dapat menyulitkan pasien dalam mendapatkan makanan yang sehat dan bergizi.
Ahli gizi menekankan pentingnya peran mereka dalam membantu pasien pascastroke mengatasi masalah gizi. Mereka dapat memberikan edukasi tentang pola makan yang sehat dan bergizi, serta memberikan suplemen nutrisi jika diperlukan. Selain itu, ahli gizi juga dapat memberikan dukungan psikologis kepada pasien dan keluarganya untuk meningkatkan motivasi dalam mengatasi masalah gizi.
Dalam penanganan pasien pascastroke, penting bagi tenaga medis dan keluarga pasien untuk bekerja sama dalam memastikan pasien mendapatkan asupan gizi yang cukup. Dengan perhatian dan perawatan yang tepat, diharapkan pasien pascastroke dapat pulih dengan baik dan kembali menjalani kehidupan yang sehat dan berkualitas.